Ini Perbedaan Lengkap Investasi Dan Judi

Apa perbedaan investasi dan judi?

Topik perbedaan investasi dan judi ini sebenarnya sudah lama ingin saya bahas, berawal dari suatu sesi seminar di depan sekitar 50 orang frontliner dan marketing sebuah bank swasta nasional Indonesia di Jakarta. Kebetulan bank ini adalah salah satu bank yang berbentuk perusahaan terbuka dan sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Waktu itu topik yang saya bawakan adalah mengenai pengenalan investasi. Di pertengahan topik, saya bertanya: ada yang sudah pernah berinvestasi di saham? Ngga ada yang jawab. Dan ternyata memang tidak ada satupun yang pernah bertransaksi di saham.

Dari survey kecil yang akhirnya lakukan (Cak Lontong banget…), dari 6 orang yang saya todong untuk memberi alasan kenapa tidak berinvestasi di saham, 4 diantaranya menjawab: karena saham itu sama dengan judi. Jeng..jeng… Ini yang  jawab orang perbankan lho, dan bekerja di salah satu bank nasional, yang sahamnya pun diperdagangkan di bursa, hehehe…

Oiya sebelum mulai, kita batasi pembahasan investasi vs judi ini dari segi konsepnya saja ya. Agar sama-sama paham dan bisa membedakan kedua konsep ini. Tidak mengcover masalah dosa atau tidak dosa 🙂

Investasi vs Judi

Perbedaan definisi investasi dan judi

Kebetulan di handout materi yang dibagikan ke peserta, ada definisi singkat mengenai perbedaan antara investasi vs judi/spekulasi.

Investasi = proses menempatkan uang atau kekayaan dalam suatu aset dengan harapan nilai aset tersebut meningkat di kemudian hari

Judi = proses menempatkan uang ke sebuah aset dengan ekspektasi mendapatkan keuntungan tambahan secara cepat tanpa proses analisa

Gitu kira-kira perbedaannya. Puas ngga dengan definisinya? Pasti ngga akan puas kalo cuma dibaca tanpa penjelasan sama sekali. Iya lah, kalau perbedaannya cuma di “proses analisa” doang mah nenek-nenek juga tau, hehehe…

Sudah lah, kita tinggalin dulu penjelasan secara definisi. Lama-lama jadi kayak materi kuliah nih 🙂 Buat yang ingin tau lebih detail, silahkan googling definisi-definisi versi lain. Kita masuk di kasus-kasus aja, biar lebih keliahatan perbedaan antara investasi dan judi.

Investasi

Kita bahas dulu tentang investasi ya. Bagi yang masih awam, coba simak tulisan lama tentang Pengertian Umum Investasi. Biar lebih gampang saya akan bahas mengenai instrumen investasi yang populer dan terkait dengan definisi singkat di atas.

[BACA JUGA: Bagaimana cara memulai investasi? Simak 6 Tips Memulai Investasi ini]

Salah satu instrumen investasi yang populer adalah SAHAM. Jika berbicara tentang saham. Seperti sudah dijelaskan di atas, ternyata banyak lho yang menganggap saham adalah judi. Padahal jika ditelaah lebih dalam, saham ini benar-benar diregulasi dengan baik lho. Ada undang-undangnya, ada bursa efek sebagai tempat perdagangan, ada banyak institusi pendukung, dan banyak sekali ilmu yang mengajarkan mengenai cara menganalisa saham.

Coba saja berkunjung ke toko buku, akan ada banyak buku yang mengupas tentang cara-cara menganalisa dan berinvestasi di saham. Di koran-koran seperti Kompas, apalagi Kontan atau Bisnis Indonesia, banyak dimuat pembahasan dan grafik-grafik pergerakan saham.

Dengan melihat hal-hal tersebut, dan kembali ke definisi investasi di bagian sebelumnya, apakah saham termasuk judi? Tentu sekarang anda setuju dengan saya, saham adalah investasi. Betul ngga? Kita bahas lebih lanjut ya.

Judi

Oke, sekarang kita bahas tentang judi. Biar gampang, saya ambil lagi contoh tentang SAHAM. Lah, kok SAHAM? Tadi kan udah sepakat SAHAM adalah investasi?! Iya ngga apa-apa, kita bahas lagi dengan contoh kasus berbeda 🙂

#Contoh 1: saham SIAP

Bagi yang mengikuti perkembangan berita, tentu masih ingat kisruh terkait saham berkode SIAP (PT Sekawan Intipratama)? Beritanya banyak kok, bisa digoogling sendiri. Bahkan kasus ini akhirnya menyeret beberapa perusahaan sekuritas besar (termasuk salah 1 sekuritas plat merah) karena gagal bayar dalam transaksi saham ini.

Saat itu saham SIAP adalah salah 1 saham favorit yang diburu investor, karena pergerakannya yang menjanjikan. Padahal kalau mau jujur sebenarnya tidak dilandasi oleh suatu fundamental yang cukup kuat. Dan tiba-tiba terbuka suatu skandal yang langsung menenggelamkan saham ini.

#Contoh 2: saham TRAM

Setahun sebelumnya terjadi juga kasus yang mirip, waktu itu menimpa saham TRAM (PT Trada Maritime). Sama juga, sempat menjadi favorit dalam beberapa waktu dan tiba-tiba langsung terjun bebas.

#Contoh 3: saham BUMI

Mau tarik lebih jauh? Ada saham BUMI (PT Bumi Resources). Ini sempat disebut saham sejuta umat jaman-jaman saya kuliah dulu. Intinya kalau mau untung, beli BUMI. End up nya ternyata sangat pahit. Masih banyak sebenarnya contoh-contoh seperti ini, apalagi kalau mau bicara trading saham jangka pendek.

[SIMAK JUGA: Apa saja hal terpenting dalam investasi? Temukan detailnya di Aspek Terpenting Dalam Investasi]

Hubungan saham dan judi?

Hubungannya dengan judi? Gini, saat jaya-jayanya saham-saham tersebut, banyak sekali investor, khususnya investor pemula, yang membeli saham-saham ini tanpa alasan yang jelas. Cuma ikut-ikutan karena dengar cerita teman dan berharap mendapatkan keuntungan besar dalam waktu cepat dengan kenaikan harga.

Tidak ada analisa apapun yang dibuat disini. Boro-boro analisa, banyak juga yang malah ngga tau perusahaan-perusahaan yang sahamnya dibeli tersebut sebenarnya bergerak di bisnis apa dan bagaimana performanya. Pokoknya tutup mata aja, fokus ke harapan akan kenaikan harga saham.

Sekarang coba liat ke definisi JUDI di atas. Paragraf di atas masuk ngga ke definisi judi? Hehehe…

#Contoh lain: property dan emas

Ini ngga cuma berlaku di dunia saham aja lho ya. Pernah dengar kasus investor yang sudah mencicil property atau apartment yang belum selesai dibangun dan tau-tau pembangunan property nya terbengkalai? Atau yang dijanjikan kenaikan harga tinggi dan ternyata malah ngga sesuai harapan? Banyak lho ternyata.

Dan biasanya yang jadi korban adalah orang-orang yang tidak begitu paham akan harga wajar dan pasaran property yang dibeli. Tapi karena “ikut-ikutan” atau “terpengaruh” oleh sales property tersebut, akhirnya masuk dan jadi susah sendiri. Tanpa analisa kan? Judi dong, hehehe…

Atau masih ingat kasus GTIS (Golden Traders Indonesia Syariah)? Perusahaan ini katanya menginvestasikan uang investor dalam bisnis jual beli emas. Imbal hasil tinggi tanpa dasar yang jelas. Banyak yang terikat, masuk tanpa analisa cukup, dan hasilnya perusahaan kolaps.

Judi = Investasi?

Judul di atas bukan salah ketik nih, emang sengaja dibalik, hehehe. Sekarang saya mau bahas dari sisi judinya. Bukan apa-apa, biar diskusi kita makin seru aja 🙂

Kebetulan nih Piala Eropa 2016 baru lewat. Banyak banget teman-teman saya yang seru-seruan ikut taruhan, baik di antara temen-temen sendiri ataupun lewat website judi online. Pas kalau saya jadiin contoh pembahasan sebagai perbandingan dengan investasi.

Judi bola dan analisa teknikal

Saya punya seorang teman yang dari jaman kuliah suka berjudi bola. Tapi terkontrol ya, cuma untuk senang-senang dan bukan dalam jumlah besar. Hebatnya, dia jarang kalah. Seringan menang, termasuk saat Piala Eropa kemarin. Ternyata, dia punya dasar analisa yang luar biasa. Menganalisa kekuatan tim bola, sejarah pertemuan kedua tim, sampai pada pola menang-seri-kalah yang terbentuk selama suatu turnamen.

Buat teman saya ini, yang dia lakukan ngga ada bedanya dengan analisa saham secara teknikal. Melihat ke data historis serta trend yang terbentuk untuk menebak kemungkinan hasil yang akan terjadi di masa mendatang. Hmmm, no comment sih, tapi memang pada kenyataannya dia banyak menang. Dan Piala Eropa kemarin sempat saya tiru juga metodenya, hehehe…

Saat ini jika kita masuk ke website judi online, yang namanya alat untuk analisa tersedia dengan lengkap. Sejarah pertemuuan kedua tim, kemungkinan skuad yang diturunkan, sejarah pertemuan kedua pelatih, analisa dari beberapa komentator bola, dan lain-lain. Lengkap banget.

Jika nonton bola, paling ngga selalu ada 1 orang komentator yang duduk disamping pembawa acara. Apa tugasnya dia? Menganalisa hasil permainan dan kemungkinan yang akan terjadi di menit-menit selanjutnya.

So, judi = investasi?

Nah, sekarang balik ke definisi investasi di atas tadi. Ada proses menempatkan uang, ada proses analisa. So, judi bola online termasuk investasi? Nah lho, pertanyaan sulit, hehehe…

Saya bukan mau bilang judi itu investasi ya. Hanya pada kenyataannya kita ngga bisa menutup mata bahwa banyak orang yang profesional di bidang ini, mengerjakan PR riset mereka dengan baik, mengatur uang dengan baik, dan memperoleh hasil yang baik pula dari dunia ini. Buat mereka, judi adalah investasi. Buat saya pribadi, judi ya tetap judi 🙂

[BACA JUGA: Mau investasi dengan risiko minim tapi bukan bodong? Simak di Pilihan Instrumen Investasi Yang Aman]

Poin penting: investasi vs judi

Sudah cukup panjang nih pembahasan tentang investasi vs judi ini. Kita masuk ke kesimpulan aja lah ya. Intinya, ada beberapa hal yang membedakan mana yang merupakan investasi dan mana yang merupakan judi.

Investasi terbaik untuk masing-masing orang pasti berbeda. Poin-poin pentingnya antara lain:

#1: Investasi atau judi bukan ditentukan oleh instrumennya

Harapan saya, dengan contoh-contoh di atas bisa terlihat jelas perbedaannya ya. Buat beberapa orang, saham adalah alat investasi terbaik, sedangkan buat beberapa orang yang lain dunia saham persis sama seperti bermain judi.

Sedangkan untuk beberapa orang, yang namanya judi malah bisa jadi alat investasi untuk mencari keuntungan. Padahal buat kebanyakan orang yang namanya judi sudah pasti sesuatu yang jelek dan merusak mental.

Intinya, instrumen apapun bisa dijadikan sebagai alat investasi, dan sekaligus bisa menjadi alat perjudian. Sebaliknya, untuk beberapa pihak, alat judi bisa dijadikan sebagai tempat mereka berinvestasi. So, semua tergantung dari bagaimana kita memanfaatkan instrumen tersebut.

#2: Pahami instrumen yang digunakan

Seperti di tulisan saya sebelumnya, pemahaman atas instrumen investasi yang digunakan adalah harga mati jika ingin berhasil dalam berinvestasi. Untuk investasi saham, pahami karakter transaksi saham, semua resikonya, karakter saham tertentu yang dibeli, dan apa yang harus dilakukan jika saham yang dibeli tidak sesuai harapan.

Untuk property, pahami cara menilai kewajaran harga dengan perbandingan ke property sejenis. Pahami legalitas dari pengembang dan area property, serta pahami perkembangan property di daerah tersebut. Hal ini juga berlaku untuk semua instrumen lain yang ingin anda gunakan.

#3: Pahami karakter pribadi

Bahasa kerennya, kenali profil risiko kita. Secara garis besar dalam berinvestasi, ada orang yang suka mengambil risiko, ada yang cenderung menghindari risiko, ada juga yang diantara keduanya.

Kalau di dunia keuangan, biasanya saat kita ingin membeli suatu produk investasi, kita akan diberikan formulir yang isinya adalah analisa profil risiko ini. Faktor karakter risiko menjadi penting karena menentukan juga tipe investasi apa yang tepat bagi kita saat ini (dengan mempertimbangkan juga pengetahuan akan instrumen tersebut).

#4: Kendalikan emosi

Contoh paling gampang di dunia saham. Saat harga sahamnya jatuh, banyak investor yang panik dan langsung menjual saham tersebut tanpa menganalisa kenapa harga saham tersebut turun. Dengan menjual secara panik, artinya kita merealisasi kerugian yang mungkin hanya bersifat sementara.

Atau ada juga yang bernafsu untuk membeli saham lebih banyak saat harga suatu saham jatuh. Dan pada kenyataannya, harga jatuh makin dalam dan tidak pernah kembali ke posisi awal. Nyangkut istilahnya, hehehe…

#5: Miliki money management yang baik

Kita harus memiliki perhitungan porsi uang yang akan kita investasikan. Jangan mempertaruhkan semua harta kita untuk diinvestasikan. Sebaik apapun hasil yang diberikan oleh suatu instrumen, tetap batasi porsi kekayaan yang dialokasikan ke sana.

Kenapa? Karena sebagus apapun suatu investasi, ada potensi resiko yang bisa terjadi disana. Terkadang kita harus berbesar hari untuk keluar dari suatu instrumen investasi jika memang berdasarkan analisa sudah tidak menjanjikan. Salah kalau cuma sekedar berdalih: ini kan untuk jangka panjang. Untuk beberapa kasus bisa benar, namun di kasus yang lain, kita justru berpotensi untuk tercebur makin dalam.

Disinilah money management dan perencanaan investasi diperlukan. Selain untuk menghindari risiko, juga untuk mengontrol hasil yang sudah dan akan kita peroleh.

[BACA JUGA: Bahkan seorang Asisten Rumah Tangga pun bisa dan mau untuk berinvestasi. Bagaimana dengan kita?]

====

Sekian dulu pembahasan mengenai perbedaan antara investasi dan judi kali ini. Sudah cukup panjang, padahal masih banyak yang bisa didiskusikan 🙂 Semoga bisa menambah wawasan kita semua, dan mohon maaf jika ada kesalahan kata-kata dalam penulisan di atas.

Salam.

 

Image: youtube.com

3 Comments

  1. dani August 21, 2016
    • JrPlanner August 23, 2016
  2. agun November 30, 2017

Leave a Reply