Tantangan Biaya Pendidikan Anak

Topik hangat tentang menyiapkan biaya pendidikan anak kembali menarik untuk diangkat. Salah satu berita di halaman pertama koran Kontan hari Sabtu 14 Mei 2016 mengambil judul yang provokatif: biaya selangit sekolah swasta favorit.

Pembahasan mengenai menyiapkan biaya pendidikan anak ini memang akan selalu menarik sampai kapanpun, karena selalu menjadi tantangan terbesar orang tua dalam membesarkan anak. Berikut ada tayangan dari Kontan TV mengenai biaya pendidikan:

Salah satu tulisan saya tentang menyiapkan biaya pendidikan anak ini, Biaya Pendidikan: Sedikit Contoh Perhitungan, yang saya tulis Maret 2010, sampai saat ini pun masih mendapatkan komentar. Saya juga masih sering menerima email permintaan contoh perhitungan biaya terkait tulisan saya tersebut.

[SIMAK: Ngajarin anak tentang saham? Kenapa tidak. Semakin dini dimulai semakin bagus untuk menanamkan pengetahuan keuangan pada anak]

Tantangan Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak Saat Ini

Data tentang Dana Pendidikan Anak Terkini Dari Kontan

Sumber: https://cdn1.npcdn.net

Data berikut ini berdasarkan survey Kontan dan hanya terbatas biaya uang pangkal dan SPP. Belum termasuk biaya seragam, buku atau kegiatan lainnya.

  • SD Al-Izhar Pondok Labu: uang pangkal Rp 35 juta, SPP Rp 2 juta/bulan.
  • SD Kharisma Bangsa: uang pangkal Rp 50 juta, SPP no info.
  • SD Highscope Simatupang: uang pangkal Rp 54 juta, SPP Rp 4.5 juta/bulan.
  • SD Santa Ursula: uang pangkal minimal Rp 30 juta, SPP Rp 2 juta/bulan.
  • Sekolah Pelita Harapan Kemang Village: uang pangkal mulai Rp 21.5 juta, SPP mulai Rp 62.5juta/thn.
  • Binus School Serpong: uang pangkal Rp 48 juta, SPP Rp 9.6 juta/bulan.

Yup, itu hanya biaya untuk masuk dan belajar di SD buat anak umur 6-7 tahun lho! Luar biasa kan? Dan itu baru hitungan biaya pendidikan, belum total biaya yang dibutuhkan untuk membesarkan seorang anak. Menurut riset di tulisan tersebut, biayanya bahkan setidaknya mencapai Rp 3 Milyar. Buseett!!

Kenaikan Biaya Pendidikan Anak

Ada keterangan tambahan mengenai kenaikan biaya pendidikan anak. Contohnya biaya di SD Santa Ursula, kenaikan uang pangkal berkisar antara Rp 5-10 juta, dan SPP naik sekitar Rp 500ribu – 1 juta setiap tahunnya. Ini berarti, kenaikan  biaya pendidikan per tahun bisa mencapai 25%.

Luar biasa sekali bukan?

Anak saya yang gede juga kebetulan akan masuk SD di tahun ajaran ini. Masuk ke sebuah sekolah swasta Katholik, tapi bukan papan atas. Itu pun kena uang pangkal Rp 20 jutaan plus SPP Rp 1.1juta per bulan.

Sisi positifnya, masih lumayan biayanya dibandingkan data pada jadi contoh tadi, hehehe… Tapi tetep saja, jumlahnya cukup besar kan? Jadi paham kan kenapa para financial planner sering berkoar-koar tentang menyiapkan biaya pendidikan anak sedini mungkin?! 🙂

Masalah biaya pendidikan anak ini dulu sering banget saya bahas di sesi-sesi presentasi saya, terutama 2-3 tahun lalu saat anak saya baru mulai masuk Playgroup.

Sedikit cerita ya, biar bisa lebih kebayang hitung-hitungan menyiapkan biaya pendidikan anak. Sekitar 3 tahun lalu anak saya masuk ke sebuah Playgroup kelas menengah di area Kemang. Waktu itu uang pangkalnya sekitar Rp 4-5 juta (saya lupa persisnya), dengan SPP Rp 400ribu per bulan.

Murah? Nanti dulu! Dengan SPP sebesar itu, anak saya hanya memiliki jadwal masuk 2x seminggu, setiap Selasa dan Jumat. Dan setiap hari tersebut waktu belajar dan bermainnya hanya selama 2.5 jam.

Oke, sekarang perbandingannya. Kira-kira 14 tahun sebelum anak saya masuk Playgroup, saya  baru masuk kuliah di UI Depok. Uang pangkalnya? Nol alias nihil. SPP? Rp 2.16juta per semester (sekitar Rp 360ribu per bulan). Waktu kuliah? Senin sampe Jumat, jam 08.00 – 17.00 (waktu kuliah resmi ya), blom termasuk kalau ada kelas tambahan atau kelas asistensi di hari Sabtu.

[Baca juga: P2P Lending Pendidikan, alternatif pembiayaan kebutuhan dana pendidikan]

Bagaimana Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak?

Sumber: https://www.vebma.com

Nah, sekarang wajar kan jika saya cuma geleng-geleng kepala dengan biaya pendidikan anak saat ini?

Masuk playgroup aja biayanya sudah lebih mahal dari biaya kuliah jaman dulu di UI. Coba ya, bisa-bisanya biaya kuliah di salah satu PTN ternama Indonesia kesalip ama biaya sekolah di playgroup kecil di pojokan Kemang #tepokjidat!#.

Iya memang ada faktor inflasi disana. Tapi pertanyaannya, jika anak saya saat ini masuk Playgroup saja butuh dana segitu, berapa biaya yang dia butuhkan saat masuk kuliah nanti? Pusing? Ngga apa-apa, wajar kok kalau tiba-tiba pusing atau mules, hehehe…

So, jangan pernah menganggap remeh masalah dana pendidikan anak ini. Menyiapkan biaya pendidikan anak sedini mungkin memang krusial agar masa depan anak anda lebih terjamin.

Berikut beberapa langkah singkat untuk menyiapkan biaya pendidikan anak:

  1. Tentukan target sekolah yang diinginkan untuk anak kita.
  2. Cek biaya di sekolah tersebut (uang pangkal dan SPP), termasuk kenaikan biaya per tahun.
  3. Proyeksikan berapa biaya pendidikan yang dibutuhkan saat usia anak kita mencukupi.
  4. Buat rencana tabungan/investasi untuk memenuhi biaya tersebut.
  5. Hitung berapa tabungan/investasi rutin yang dibutuhkan sesuai dengan instrumen tabungan/investasi yang rencananya akan digunakan.
  6. Menabung/berinvestasi secara disiplin dengan berpatokan pada rencana yang telah dibuat.

[Baca juga: Di jaman online seperti sekarang, investasi reksa dana pun menjadi semakin mudah. Simak 12 tempat beli reksa dana online jaman now]

Waktu Terbaik Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak

Pertanyaan berikutnya, kapan waktu terbaik untuk mulai mengumpulkan dana pendidikan anak?

Jawabannya: Tentu saja sedini mungkin! Temen saya aja, sejak usia 29 tahun sudah mulai menyisihkan dana pendidikan untuk 3 orang anak!

Memang sih temen saya ini kepingin banget punya 3 orang anak, dan dia mau semuanya berpendidikan tinggi. Padahal temen saya nih cewe lho, dan waktu itu masih single. Sampe sekarang pun, 4 tahun kemudian, masih tetap single, hehehe. Tapi investasi biaya pendidikan tetap dijalankan dengan disiplin. Bayangkan betapa bahagianya jadi suaminya, ngga perlu lagi mikirin dana pendidikan anak sampe anak ketiga, hehehe.

Trus gimana jika ngga ada sisa uang untuk disisihkan?

Coba bedah baik-baik anggaran rumah tangganya dulu. Potong biaya-biaya tersier, masukan biaya pendidikan anak sebagai prioritas utama. Balik lagi kan, penting banget untuk memiliki anggaran rumah tangga / pribadi yang akurat.

====

Sekian sharing kali ini tentang tantangan dalam menyikapi dana pendidikan anak serta tips singkat menyiapkan biaya pendidikan anak. Semoga bermanfaat. Bagi yang ingin sharing juga mengenai biaya sekolah dan tips atau trik menyiasati biaya-biaya tersebut, monggo ya kita diskusi sama-sama! 🙂

[Baca juga: Siapa bilang perempuan tidak cocok berinvestasi? Simak di Perempuan dan Investasi]

Image: libraries.dlrcoco.ie

4 Comments

  1. Dani June 2, 2016
    • JrPlanner June 6, 2016
  2. hartono July 27, 2021
    • JrPlanner July 27, 2021

Leave a Reply