Dalam perjalanan ke Balikpapan bulan lalu, ada sebuah artikel yang menarik di majalah yang disediakan oleh pihak maskapai mengenai “Four stages of competences“.
Jujur saja ini artikel yang menarik dan topik tersebut ternyata berhubungan luas ke segala hal, termasuk dalam proses perencanaan keuangan. Kenapa begitu? Nanti kita bahas.
Kebutuhan akan cara melatih disiplin
Saat sedang menyampaikan materi di Balikpapan, ada seorang peserta yang menanyakan perihal bagaimana cara melatih diri untuk menabung? Pertanyaan yang menarik.
Pertanyaannya lainnya yang serupa dan mungkin juga menjadi pertanyaan teman-teman selama ini antara lain:
- Bagaimana cara menabung yang baik?
- Bagaimana cara disiplin menabung dan berinvestasi?
- Bagaimana cara menyisihkan uang untuk ditabung?
- Bagaimana cara menyisihkan uang untuk diinvestasikan?
Pertanyaan ini langsung mengingatkan saya pada artikel di pesawat karena implementasi dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas akan sangat berkaitan dengan stages of competences secara umum.
Jika kita belum terbiasa untuk menabung dan berinvestasi maka diperlukan suatu disiplin dan usaha keras untuk memulainya. Dan dibutuhkan usaha yang lebih keras lagi jika kita belum mengenali pola cash flow pribadi/keluarga kita.
Tahapan dalam melatih disiplin menabung dan investasi
Untuk keperluan tulisan ini, saya akan coba memberikan sedikit sharing tentang cara melatih diri untuk menyisihkan uang secara rutin untuk ditabung dan diinvestasikan dalam hubungannya dengan tahapan topik competences di atas. Biar keren ceritanya, hehehe….
Oke, mari kita mulai:
Four stages of competences
1. Unconscious incompetence
2. Conscious incompetence
3. Conscious competence
4. Unconscious competence
Kondisi umum yang sering terjadi
Tips dalam melatih disiplin menabung dan berinvestas
Dalam implementasinya, hal-hal apa saja yang dapat dilakukan di tahap ketiga dalam 4 stages of competences di atas dalam hubungannya dengan melatih disiplin menabung dan berinvestasi?
Untuk melatih disiplin dalam menabung dan berinvestasi, theoretically adalah dengan langsung menyisihkan sebagian gaji pada saat gaji tersebut diterima. Pada prakteknya belum tentu mudah untuk diterapkan walaupun ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan.
Kenapa belum tentu mudah? Karena semua alternatif tersebut berbalik kepada komitmen kita sendiri. Alternatif umum yang bisa digunakan antara lain:
Pertama: Gunakan amplop
Cara yang paling umum dan terbukti ampuh dari jaman dahulu kala adalah dengan menggunakan amplop untuk memisahkan alokasi biaya-biaya dan tabungan (yang kemudian dipopulerkan kembali oleh Aidil Akbar lewat buku beliau: Management By Amplop).
Kedua: Gunakan beberapa rekening
Di jaman dengan teknologi perbankan yang sudah sedemikian maju, pengalokasian bisa juga dilakukan dengan menggunakan beberapa rekening tabungan (di bank yang sama atau di beberapa bank).
Ketiga: Gunakan fasilitas alokasi kas dari perbankan
Jika dirasa masih merepotkan, saat ini sudah ada fasilitas khusus di beberapa bank tertentu yang bisa mempermudah proses pengalokasian ini.
Contohnya adalah cash manager dari HSBC. Penjelasan singkatnya: dalam 1 rekening tabungan, seorang nasabah bisa membuka maksimal 10 sub-rekening lagi dimana proses pengalokasian dilakukan secara otomatis sesuai dengan keingingan nasabah pada tanggal yang telah ditentukan. Untuk mengurangi godaan belanja, hanya 3 sub rekening yang bisa ditampilkan melalui ATM.
Produk yang menarik bukan? (semoga dapet fee dari HSBC #ngarep). Silakan menghubungi bank masing-masing untuk menyakan info mengenai produk sejenis.
Nah, dengan cara-cara di atas, dengan sendirinya kebiasaan meyisihkan uang untuk menabung dan berinvestasi akan mulai terasah. Setelah beberapa bulan, dengan sendirinya kompetensi ini akan menjadi kebiasaan rutin yang dilakukan secara unconscious (memasuki tahap keempat – unconscious competence).
Bisa dilihat kan hubungan antara four stages of competences dengan proses perencanaan keuangan? Semoga. Dan semoga juga sharing ini beserta tips untuk melatih disiplin menabung dan berinvestasi dapat bermanfaat dan diimplementasikan.
Picture: http://mikedriggersblog.com
sangat menarik artikelnya… dan memotivasi saya.. terima kasih
Senangnya baca komen seperti ini. Makasih yah 🙂