Menghindari Invetasi Bodong Biar Tidak Buntung

Dunia investasi seperti tidak pernah lepas dari kasus investasi bodong. Hal inilah yang mungkin menyebabkan banyak orang masih antipati begitu mendengar kata investasi.

Bagaimanapun memang sifat dasar manusia untuk bisa mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal yang seminim-minimnya kan? Prinsip ekonomi itu yang terkadang membutakan kita akan kondisi investasi yang ditawarkan. Kita bisa tiba-tiba serakah kalau membicarakan mengenai uang.

Banyak yang melupakan rule of thumb dari investasi, high risk high return. Kondisi ini seharusnya dibalik. If too high return, then how high is the risk?

Baca juga postingan mengenai Investasi dan Judi.

Menghindari Investasi Bodong dengan Mengenali Investasinya

Jadi setuju nggak sih kalau return investasi yang terlalu tinggi itu seharusnya dipertanyakan? Atau jangan-jangan waktu ada yang datang dan menawarkan return 10% setiap bulan langsung pada ngiler dan pada ikutan?

Menurut Otoritas Jasa Keuangan, paling tidak ada beberapa indikator yang harus kita waspadai sebagai investor. Apa saja sih indikator sebuah investasi bisa dikategorikan sebagai investasi bodong?

Dijanjikan Return (Sangat) Tinggi dan Terlalu Indah untuk Terjadi

Karena memang sesuatu hal yang terlalu indah untuk terjadi itu memang sebenarnya tidak bisa terjadi.

Kita ambil contoh seperti yang sudah dituliskan di awal. Ketika ada orang datang menawarkan skema investasi yang memberikan return 10% perbulan, seharusnya kita langsung waspada. Okelah kalau misalkan modal awal yang diperlukan kecil, hanya Rp. 5 juta sebagai contoh. Sebulan kita bisa mendapatkan Rp. 500 ribu. Sebuah nilai yang sangat fantastis.

Kenapa fantastis? Coba bandingkan dengan nilai return deposito yang hanya 4.5% PER TAHUN (bahkan belum dipotong pajak). Reksadana pasar uang misalkan saja 6% per tahun. Reksadana saham 15% per tahun. Hasil perbandingannya kayak di bawah ini nih:

Perbandingan return investasi bodong dengan instrumen lainnya.

Perbandingan return investasi bodong dengan instrumen lainnya.

*Dalam satuan Rp; Nilai return yang digunakan di atas adalah nilai asumsi kisaran pada saat kondisi normal.

terlihat bedanya kan?? Curigalah kalau return yang dijanjikan bikin ngiler pake banget. Bahkan separuh dari nilai contoh di atas pun sudah seharusnya membuat kita berpikir.

Apalagi kalau return tersebut dijanjikan sebagai sebuah kepastian sedangkan tidak ada yang bisa menjamin kepastian keuntungan sebuah investasi. Bahkan bisnis yang kita mulai sendiri pun, kita tidak dapat menjamin berapa keuntungannya setiap bulan kan?

Baca postingan Aspek  Terpenting Dalam Investasi

Usaha Ditekankan Pada Merekrut Member Baru

menghindari investasi bodong

Jenis investasi bodong (Sumber: assets.kompas.com)

Sederhananya sih Ponzi Scheme ini skema mengumpulkan orang untuk membuat piramida. Orang yang baru bergabung diminta untuk setor sejumlah uang. Uangnya sendiri akan diambil/dibagi-bagikan sebagai keuntungan orang yang berada di susunan piramid yang lebih tinggi.

Semakin dalam akar piramid, semakin banyak uang yang yang diterima oleh orang yang berada di puncak piramid. Begitu pembayaran untuk orang-orang yang berada di dasar piramid menjadi terlalu besar, maka saat itulah piramid akan hancur.

Kalau kita diajak untuk bergabung degan suatu investasi yang menyaratkan untuk mencari anggota baru di bawah kita sebanyak-banyaknya, hati-hati! Satu sinyal tambahan yang seharusnya memicu kecurigaan. Semakin banyak member yang direkrut, semakin besar bonusnya.

Beda dengan skema Multi Level Marketing yang meskipun memang salah satu tujuannya adalah merekrut member baru, tapi juga ada produk berkualitas yang dijual. Sementara kalau di program investasi yang diindikasikan bodong, member akan dikejar untuk mencari member baru di mana dari member baru tersebut dituntut untuk membayar sejumlah uang. Dari uang itu, terdapat skema pembagian keuntungan untuk para member yang merekrut.

Tidak Bisa Menjelaskan Underlying Investasi Secara Sederhana/Skema Investasinya Rumit

Nah ini, nih.

Kalo misalkan kalian investasi di deposito, diminta jelaskan skemanya secara sederhana bisa kan? Kalo reksadana? Bisaaaa. Saham? Bisaa bangettt… Penjelasannya bisa dibuat singkat, sederhana dan gak mbulet aka bertele-tele.

Semuanya pun jelas. Bisa ditelusuri, diteliti dan bahkan diaudit!

Jadi kalau kalian misalkan ditawarin investasi yang return investasinya ajib, kalian harus merekrut member baru, coba tanyain aja bagaimana skema investasinya. Kalau penjelasannya ribet dan bertele-tele, minta jelasin dengan cara yang sederhana. Kalau gak bisa? Coba bilang BHAY!

Ya habis kalo kitanya sendiri gak paham? Ya ngapain juga dicoba… Ntar kalo kenapa-kenapa kan mesti kita sendiri yang pusing.

Daripada pusing sendiri ikutan investasi yang nggak jelas begitu, kenapa tidak mencoba investasi seperti Profil Investasi Seorang Pembantu Rumah Tangga yang baru publish kemarin?

Regulasi Tidak Jelas

Sumber: kompasiana.com

Oke, kalo masih tergoda juga meskipun skema investasinya gak jelas, coba deh cek perijinannya.

Mulai dari deposito, reksadana sampe saham semuanya jelas regulasinya. Peraturan ini inunya lengkap-kap-kap. Ada semua.

Kalau investasinya dicurigai bodong, coba deh tanya ijin-ijin legalitas investasinya. Kalau misalkan dia investasi di properti, ijin usaha propertinya ada atau nggak. Kalau misalkan investasi di perkebunan, ada gak ijinnya, ijin perdagangannya, bentuk usahanya apa. Sementara kalau misalkan koperasi, bagaimana aturan anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya.

Kita sendiri aja kalo misalkan nabung di bank juga lihat-lihat dulu kan gimana banknya, trus legal apa nggak, tersangkut masalah apa nggak dan gimana aturan yang berlaku buat duit simpanan kita. Lah kalau investasi yang notabene pasti dananya lebih gede, masa gak diteliti lebih jauh kebasahannya?

Apa yang Harus Dilakukan Kalau Sudah Menjadi Korban Investasi Bodong?

Okedeh, semua indikasi itu sebenernya sudah ketangkap waktu awal ditawarin investasi dan proses tanya jawab. Tapi kemudian masih tergoda juga dan kita abaikan peringatan yang muncul di pikiran. Akhirnya ikutlah itu skema investasi yang kemudian terbukti bodong.

Apa yang harus dilakukan?

  1. Ikhlaskan kalau duit sudah hilang. Mengikhlaskan di sini bukan berarti pasrah tanpa upaya membiarkan uang kita hilang begitu saja. Tapi menerima kenyataan bahwasannya uang yang sudah kita upayakan dengan susah payah hilang.
  2. Menyadari kesalahan tapi tidak terlalu lama menyalahkan diri sendiri. Seringnya setelah menjadi korban, kita larut dalam kemarahan pada diri sendiri kenapa bisa begitu mudahnya tertipu. Apabila kita larut dalam kemarahan, kita tidak akan dapat maju ke depan.
    Untuk lebih cepat mengatasi kemarahan ini, camkan dalam pikiran bahwasannya kesalahan terbesar ada pada si penipu yang memang berniat memanfaatkan kepercayaan kita.
  3. Ambil tindakan yang diperlukan. Laporkan penipu tersebut ke pihak-pihak yang berwenang. Untu penipuan investasi bodong ini, coba hubungi satgas pengawasan Investasi OJK.

Jangan sampai usaha kita mengumpulkan rupiah demi rupiah demi masa depan keluarga hangus begitu saja termakan investasi bodong. Pertimbangkan masak-masak pertimbangan-pertimbangan dalam mengambil keputusan keuangan.

Sebelum gue tutup, coba lihat dulu segmen Expose dari Berita Satu tentangBagian Pertama Waspada Investasi Bodong:

Leave a Reply