[UPDATE] Tulisan dengan pembahasan yang sama telah saya update dalam tulisan terbaru per Desember 2016: 3 Bank Penjual Reksadana Pilihan di Indonesia
Posting ini terkait dengan postingan saya sebelumnya tentang dimana beli reksadana. Disitu saya membahas mengenai kelebihan dan kekurangan membeli reksadana (RD) lewat bank dan investment manager (MI).
Kali ini saya hanya akan membahas mengenai pembelian reksadana melalui bank, khususnya membeli reksadana melalui Bank Mandiri dan Bank Commonwealth (Commbank). Latar belakangnya simpel, karena sampai saat ini hanya kedua bank ini yang menjual reksadana secara ritel (as long as I know) dan belakangan sedang gencar-gencarnya menawarkan produk ini kepada masyarakat dengan setoran awal dan topup yang sangat terjangkau.
[UPDATE: Saat ini reksadana sudah bisa diperoleh dengan mudah via online. Mau tau caranya? Simak di Penjual Reksadana Online Terbaik]
Reksadana di Bank Mandiri vs Bank Commonwealth
Akhirnya, belakangan banyak teman-teman yang ingin membeli reksadana bertanya kepada saya, mana di antara kedua bank tersebut yang lebih baik? Beli reksadana di Bank Mandiri kah? Atau beli reksadana di Bank Commonwealth (Commbank)?
Sebenarnya kalau dibandingkan dan dipilih mana yang lebih baik, menurut saya dua-duanya sama-sama bagus. Produk-produk yang dijual juga berkualitas dan berasal dari MI yang bagus juga. Namun jawaban ini pasti kurang memuaskan untuk anda-anda semua, khususnya yang baru mulai mencoba membeli reksadana lewat bank.
Oke lah, demi menjawab pertanyaan tersebut, saya coba membahas sedikit lebih detail berdasarkan apa yang saya tau. Bukan bermaksud sotoy, tapi kebetulan saya punya 4 reksadana yang saya beli di Mandiri dan 3 reksadana di Commbank. So sedikit banyak saya bisa membandingkan keduanya. Tapi please CMIIW yah… Oiya, pembahasan ini dengan asumsi pembelian reksadana dilakukan manual yah, tidak melalui autodebet.
Kenapa beli reksadana di Bank Commonwealth lebih disarankan?
Saya lebih dulu mengenal pembelian reksadana lewat Bank Mandiri daripada Commbank, dan itulah kenapa saya memiliki reksadana lebih banyak di Bank Mandiri. Ya ngga apa-apa juga sih, tapi kalau mau jujur, saya pribadi lebih suka dengan layanan dari Commbank. Kenapa? Mari kita bahas.
Pilihan reksadana
Commbank memberikan pilihan reksadana yang jauh lebih banyak dibandingkan Mandiri. Beneran, bisa dicek ke CSO masing-masing bank. Untuk 1 tipe reksadana (misalnya reksadana saham), Commbank bisa menjual 3-4 jenis reksadana dari MI yang sama. Kalau di Mandiri paling banter cuma 2 jenis.
Ngga percaya? Coba aja bandingkan berapa banyak reksadana saham dari Schroder yang dijual oleh kedua bank.
Kemudahan transaksi
Satu keunggulan penjualan reksadana di Commbank adalah mereka menggunakan i-banking sebagai alat transaksi reksadana bagi nasabahnya. Ini luar biasa, karena nasabah tinggal menyetor uang ke rekening dan memilih sendiri waktu yang tepat untuk membeli / topup reksadana.
Tidak perlu mengisi formulir apapun dan tidak perlu mengantri di CSO dan teller, seperti yang terjadi di Mandiri. Benar-benar efisien dari waktu dan tenaga.
Bebas bertransaksi dimana saja
Dengan adanya i-banking, jelas Commbank memberikan kemudahan lebih untuk bertransaksi reksadana. Di Mandiri pun kita bisa bertransaksi di cabang mana saja, namun pada prakteknya belum tentu semudah itu.
Kenapa? Pertama, transaksi reksadana biasanya hanya ditangani oleh 1-2 CSO khusus, sehingga sedikit menyulitkan jika saat akan melakukan topup ternyata dedicated CSO tersebut sedang tidak di tempat.
Kedua, berdasarkan pengalaman pribadi yang lumayan bikin kesel, transaksi pembelian reksadana di non cabang asal (cabang tempat pembelian awal) bisa saja ditolak dengan alasan transaksi tersebut hanya bisa dilakukan di cabang asal.
Kalaupun bisa, waktu penangan menjadi lebih panjang untuk alasan yang tidak saya ketahui. Tapi hal ini tidak terjadi kalau anda sudah biasa bertransaksi di cabang tertentu (walaupun non cabang asal).
Kemudahan pencairan
Ini belum pernah saya buktikan, namun menurut info CSO Commbank, reksadana di bank ini bisa dicairkan di cabang mana saja. Ini hal lain yang masih belum dapat ditandingi oleh Mandiri. Tapi berhubung saya sudah lama tidak melakukan pencairan reksadana lagi, mungkin saja aturan pencairan di cabang asal juga telah dirubah oleh Mandiri.
[Simak: Menabung rutin selama ini hanya menggunakan produk perbankan, reksadana ataupun logam mulia. Taukah anda bahwa menabung juga bisa dilakukan dengan menggunakan saham? Simak di Cara Menabung Saham]
Kesimpulan
Overall, menurut pengalaman pribadi saya di atas, saya memilih Commbank sebagai bank terbaik penjual reksadana karena banyak sekali pilihan produk dan kemudahan yang ditawarkan yang sampai saat ini belum bisa disaingi oleh bank manapun di Indonesia. Namun bukan berarti anda disarankan untuk tidak membeli reksadana di Mandiri lho ya.
Berinvestasi reksadana bisa dilakukan di mana saja kok, tergantung preferensi masing-masing orang. Kalau di gedung kantor anda ternyata ada cabang Mandiri, mungkin lebih menguntungkan untuk membuka reksadana di sana.
Yang penting kan produk investasi apa yang kita beli. Dari fee dll sama aja kok. Dua-duanya juga melayani transaksi autodebet, hanya saja fee nya tentu sedikit lebih tinggi dan tidak fleksibel dalam menentukan waktu pembelian.
Bagi teman-teman yang kebetulan bekerja di Mandiri or punya kerabat di sana, saya mohon maaf jika terkesan mendiskreditkan Mandiri. Ngga bermaksud kok, beneran!
Tulisan ini hanya merupakan sedikit pandangan dari nasabah yang menggunakan jasa perbankan berdasarkan pengalaman langsung. Mudah-mudahan ini juga bisa menjadi masukan bagi Mandiri untuk menjadi lebih baik lagi dan tidak kalah dengan bank asing.
Demikian perbandingan pembelian reksadana di Bank Mandiri dan Bank Commonwelath (Commbank). Semoga berguna dan selamat berinvestasi.
[UPDATE: Masih bingung untuk memulai perencanaan keuangan dengan reksadana? Simak tips perencanaan keuangan keluarga dari seorang manajer investasi)
mas, ulas juga dong biaya naik haji. komparasi ngumpulin duit pakai dinar; pakai tabungan haji atau pakai reksadana. kan gak selalu pendidikan dan pensiun kan.
ditunggu artikelnya ya. buzz saya kalau sudah dibikin. hehehehe. oya, salam kenal.
Waduh mbak, maaf skali saya ngga ngerti kalo masalah biaya haji. Kebetulan saya bukan muslim, jdnya blom pernah nyari info ttg ini. Mungkin ada temen yg bisa bantu? Ato bisa follow @ahmadgozali aja mbak, salah satu FP yg sering membahas dinar. Tapi makasih utk idenya mbak, menarik sekali. Oiya, salam kenal juga mbak
This comment has been removed by the author.
kebetulan saya juga ‘langganan’ beli RD di Mandiri. Bukan apa-apa, soalnya di gedung kantor saya ada kantor cabang mandiri, jadi hemat tenaga deh kalo beli RD 😀
tapi denger cerita temen saya yang baru beli RD di commonwealth, jadi tergiur juga beli di sana, karena kemudahannya, via internet sih. temen saja muji-muji fasilitas commonwealth, padahal dia kerja di bank juga, tapi gak beli RD di kantornya sendiri hehe..
Saya baru kmrn manas2in org mandiri biar bisa bikin layanan kayak commbank. Mudah2an bisa didengar masukannya, hehehe
saya malah bingung beli reksadanya yang seperti apa ya ?
tolong diulas donk mengenai ini. thanks. salam pelajar muda untuk investasi…
Maksudnya tentang cara pemilihan reksadana atau pengertian reksadana itu sendiri? Kalo ttg pengertian reksadana sih skrg lagi dalam proses, hehehe. Soalnya di awal blog ini saya berasumsi bahwa info ttg reksadana bisa diperoleh dari sumber lain, saya cuma ngebahas dlm aplikasinya aja. Tapi ternyata banyak juga yg blom ngerti ttg produk ini. So, tunggu tanggal mainnya ;p
Mas, nanya dong kalo misal saya mw beli RD saham trs pilih jenis RD sahamnya dan MInya gmn caranya ya? Apa pure dr persentase return mereka (yg 1 hr, 1 bln, 3 bln, dst itu kan?)? Soalnya kalau liat performance mereka di fund fact sheet grafiknya ujung2nya pasti naik2 jg smuanya. hehe.. bingung nih.. 😀
Paling utama sih pilih siapa MI nya dulu mbak. Sama seperti kalau kita mo nempatin deposito di bank, pasti kita pilih2 juga mau ke bank yg mana kan? Tentunya kualitas, grup usaha, kinerja, keamanan dll jd kriteria utama. Selanjutnya baru kita liat lagi performance yg mbak sebutin. Cara bandingin awal sebaiknya dibandingkan dgn benchmark yg sesuai. Karena mbak mau invest di RD saham, maka bandingkanlah dgn ihsg. RD yg baik harusnya selalu bisa berada diatas pertumbuhan ihsg secara konsisten. Dari pilihan yg tersisa, pilihlah yg secara konsisten memberikan return terbaik. Satu hal lagi, kemudahan transaksi jg harus diperhatikan. Misalnya kalo kantor anda terdapat salah satu bank penjual RD, maka mbak bisa juga memilih RD terbaik dari pilihan yg dijual di bank tersebut.
Sepakat mas. IT CommBank mendukung untuk ‘jajan’ RD kapan saja tanpa harus ribet isi form dll.
singkat saja, jadi…bagaimana cara memilih RD terbaik yg selalu bisa berada diatas pertumbuhan ihsg secara konsisten
Bisa diliat dari historicalnya aja di infovesta.com. Atau amati peringkat RD keluaran Kontan setiap periode tertentu. Kebanyakan RD saham keluaran MI besar sih setau saya selalu konsisten di atas IHSG, kecuali ada beberapa yg sedikit lebih jelek saat krisis 2008 kmrn.
BTW udh ada yg coba Panin blm? Bisa online juga enggak ya? Jujur aja saya udh punya commbank tp kok produk2 yg ditawarkan bukan top performance RD ya… Agak kecewa…
Waduh, maaf nih mas iyan, komennya lewat dari monitor saya, hehehe. Saya invest di panin juga, dan setau saya blom ada yg online. Btw mengenai RD top performance, maksudnya yg dimuat di Kontan beberapa waktu lalu kah? Kalo itu patokannya, mesti dicek juga performance 3-5 tahun terakhir mas, bener ga tuh RD yg lagi top skrg juga bagus dlm jangka panjang? Kalo utk yg dijual di commbank, sebenarnya banyak yg bagus kok. Jarang masuk top 5 per tahun, namun relatif paling stabil dibanding lainnya (e.g. RD keluaran Schroder). So, balik ke planning lagi deh, hehehe.
Ini topik yg menarik sih, rencananya akan saya jadiin tulisan juga di blog or at least di twitter. Thanx ya mas…
aduh mas, sy sebenarnya pengen sekali invest di reksadana tp belom tau caranya..klo di commenwealth itu yg paling bagus apa ya?trus min inveest nya berpa? dtunggu komentarny…makasih mas
Nah, kalo ini pertanyaan yg hanya bisa dijawab oleh Mbak sendiri, hehehe. Maksudnya gini, produk RD itu kan ada beberapa macam, tiap macam ada banyak produknya. So, RD yg terbaik adalah yg sesuai dengan preferensi risiko dan target return yg sesuai dengan tujuan investasi kita. Saran saya, Mbak definisikan dulu apa tujuan utk investasi di RD, setelah itu baru dateng ke agen penjual terdekat (bisa bank atau manajer investasi). Nanti mereka akan bikin semacam assessment utk mengetahi profil risiko Mbak, dan setelah itu Mbak bisa memilih produk RD dari jenis yg sesuai profil Mbak, tentunya yg memiliki historical return yg sesuai dengan target Mbak.
Oiya, ketinggalan jawabnya. Kalo mo beli RD di bank prosesnya seperti kalo mo buka rekening tabungan biasa. As simple as ngantri ke customer service kok, hehehe. Minimalnya tergantung produk, tapi kalo di mandiri dan commbank rata-rata dimulai dari 500rb (untuk awal) dan selanjutnya cukup dengan 100rb (tanpa keharusan utk melakukan setoran secara rutin).
Setuju, emang benar di mandiri gak bisa online…
@Budi: Mari kita doakan semoga fasilitas online di Mandiri bisa segera diimplementasikan.
@Kha Frog: Kok komennya ngga ada disini pdhl muncul di email saya? Saya jadi bingung gimana balesnya. Bisa direpost kah? Thanx…
kebetulan saya punya tabungan di commonwealth dan aktif memakai internet bankingnya, cuman comminvenst tidak pernah saya sentuh.
Melihat tulisan anda baru saya tertarik 🙂
kalo pencairan dananya bagaimana?
susah tidak?
kemudian bukti kepemilikan reksadana itu berupa apa?
apa hanya data di account aja?
jadi seandainya ketika system IT commonweatlh error (tidak ada sistem yang sempurna), bagaimana saya bisa klaim kalo saya punya kepimilikan dana berupa reksadana, susah2 ngumpulin uang tidak bisa dicairkan kan menakutkan…
terima kasih atas perhatiaanya
pencairan pake fasilitas redeem dan nantinya langsung masuk rekening dananya..
Halo mas chandra, salam kenal. Ngga susah kok tinggal datang ke CS dan langsung dicairin, tentu ngga langsung cair, nunggu beberapa hari tergantung produk.
Mengenai bukti pemilikan ngga perlu takut kok dgn sistem error di bank. Intinya, commbank itu cuma agen penjual, sedangkan RD adalah produk terbitan manajer investasi yg bekerjasama dengan bank kustodian. Semua protfolio investasi RD dicatat dan disimpan oleh bank kustodian ini dan bukan oleh penjual. Catatan ini juga wajib untuk dilaporkan ke regulator terkait setiap hari.
Setelah beli, beberapa hari kemudian kita akan memperoleh surat konfirmasi pembelian dari manajer investasi, yg menjelaskan detail pembelian dan saldo akhir kita di RD bersangkutan (ada beberapa bank penjual yg juga menerbitkan konfirmasi ini). Di akhir bulan, manajer investasi dan bank akan mengeluarkan holding statement mengenai posisi investasi kita per akhir bulan terkait. Nah, holding statement ini yg jadi bukti kepemilikan kita atas investasi di reksadana mas.
om JP saya barusan cek klo commbank minimum pembelian rata2 500rb, klo 100rb harus pake autoinvest, klo di mandiri brp ya ?
Cek dimana brosur atau langsung ke CSO bro? Setau saya, tulisan di brosur emang ga ada yg invest 100rb, tp kenyataannya sampe skrg ada RD yg saya beli rutin 350rb/bln. Belum sempet nih saya konfirm ke commbank. Kalo beli awal memang mst 500rb.
Kalo di mandiri jg serupa, pembelian awal 500rb dan selanjutnya 100rb, namun berlaku utk RD tertentu saja.
Cek dimana brosur atau langsung ke CSO bro? Setau saya, tulisan di brosur emang ga ada yg invest 100rb, tp kenyataannya sampe skrg ada RD yg saya beli rutin 350rb/bln. Belum sempet nih saya konfirm ke commbank. Kalo beli awal memang mst 500rb.
Kalo di mandiri jg serupa, pembelian awal 500rb dan selanjutnya 100rb, namun berlaku utk RD tertentu saja.
Mas..maaf kalo pertanyaan ini kurang lazim dibicarakan, saya cm mau nanya keuntungan jangka panjang di RD tu berapa ya?anda ngga contoh real angka dr pengalaman Mas..
Tergantung jenis RDnya dan sepanjang apa jangka waktu yg ingin diliat. Untuk jelasnya bisa diliat di http://www.infovesta.com bagian reksadana. Disitu indikasi returnnya lebih jelas dari per hari sampe dengan per 3 tahun terakhir
cek di webnya commbank bro, http://www.commbank.co.id/upublic/mod_home/default_content.aspx?code=feecharges
Nah, ini maksud saya. Berdasarkan table ini kan minimum pembelian tanpa autoinvest adalah Rp 500ribu, tapi kenyataannya sampe bulan lalu pun saya masih bisa membeli BNP Paribas Pesona Amanah hanya dengan Rp 350ribu saja. Kalo menurut CSO, memang aturan sesuai table ini adalah aturan baru yang mulai diterapkan di quarter kedua 2012, namun untuk transaksi lewat internet banking masih dalam tahap penyesuaian sehingga masih memungkinkan untuk membeli dibawah ketentuan minimal. So, jika ingin membeli dengan nominal dibawah Rp 500ribu masih bisa dicoba sampe bener-bener diblokir, hehehe…
Mas JP, sebenarnya apa sih yg kita dapatkan dari reksadana? apakah selisih nilai jual – nilai beli? yang dimaksud return itu apa ya mas?
Thx
Reksadana sebenarnya cuma suatu bentuk investasi dengan memanfaatkan instrumen investasi yang udah ada. Gampangnya bisa dibilang return RD itu berasal dari selisih nilai aktiva bersih (NAB) saat beli dan saat jual. Sumbernya dari mana? Dari masing-masing underlying instrumentnya. Contoh, pada RD saham, NAB bergerak sesuai dengan pergerakan harga saham yang digunakan untuk membentuk RD tersebut. Jadi return yang diperoleh sebenarnya berasal dari capital gain dan dividen saham yang bersangkutan (setelah dikurangi biaya-biaya). Contoh lain untuk RD pasar uang, salah 1 instrumen yang dipakai adalah deposito, sehingga return RD tsb sebenarnya berasal dari bunga deposito yang digunakan. Jadi, in general, return atau imbal hasil yang kita peroleh dari RD dihasilkan oleh antara lain capital gain, dividen dan bunga dari instrumen yang digunakan.
Semoga menjawab yah.
mas JP, aq mau tanya ya.aq da beli RDS dan RDPT di bank mandiri tp kok aq blm dpt surat konfirmasi pembelian dari manajer investasi, yg menjelaskan detail pembelian dan saldo akhirku di RD bersangkutan.itu gmn ya?
Belinya kapan mbak? Harusnya mbak akan dapet confirmation letter dari bank kustodian dlm beberapa hari (kadang semingguan) dan bank mandiri di awal bulan berikutnya. Mereka rutin kok ngirimnya.
Hai, mau share aja mengenai pencairan RD. Kalau commonwealth memang gampang banget, tinggal datang ke cabang terdekat, langsung bisa diproses.
Untuk Mandiri saya harus bolak-balik karena awalnya saya membuka RD di cabang B dan langsung autodebet, tapi ternyata saya tercatat memiliki rekening investasi di cabang A karena dulunya membeli ORI di cabang A. Beberapa kali mondar-mandir sampai akhirnya saya meminta sesama cs kedua cabang saling berkomunikasi, baru bisa selesai.
Untuk RD syariah, BSM juga punya supermarket RD dengan sistem yg sama dengan Bank Mandiri, tapi saya tidak mengalami kesulitan saat pencairan.
Thanks for sharing 😉 Mungkin ngga berlaku umum juga sih, tergantung cabangnya juga. Saya pernah melakukan pencairan RD di salah satu cabang Mandiri dan kebetulan bukan cabang asal, dilayani dengan baik. Memang ada proses menunggu karena CS cabang tersebut harus mengkonfirmasi ke cabang asal. Tapi saya selalu diupdate tentang status pencairan via telpon oleh CS tersebut, dengan tak lupa berpesan utk jangan segan2 menghubungi beliau jika pencairannya ngga sesuai dgn informasi yg dia berikan. Walopun prosesnya relatif lebih lama, tapi saya benar-benar salut dengan pelayanan CS di cabang Mandiri area sekitar Menteng tsb #nggamauspesifik 🙂
sebenarnya udah tau reksadana dari beberapa tahun lalu, tapi belom invest-invest juga karena lokasi saya di daerah. saya mengincar reksadana yang tidak ada di kedua bank diatas (belum online) sebut merk lah, MNC. saya sudah punya kontak dengan marketingnya,tapi kok rasanya masih kurang berani ya percaya sama orang yang sama sekali belum kenal. Apalagi jarak Palu-Jakarta lumayan jauh. menurut bapak, aman tidak yah bertransaksi cuman lewat pos dan email seperti itu? mohon pencerahannya.Terima kasih
Maksudnya transaksi lewat pos gimana yah? Sebenarnya tdk mengapa juga, krn oleh si manajer investasi, investor pasti akan diminta utk menyetor/transfer ke rekening reksadana di bank kustodian. Berdasarkan bukti transaksi barulah pembelian reksadana di proses. Ada juga yg sudah bisa online lewat web MI ataupun via ATM atau internet banking bank2 tertentu. Ngga aman kalo transfer dananya ke rekening pribadi marketingnya, hehehe…
maksudanya form pembeliannya mesti dikirim lewat pos, kan hrus tnd tangan asli.jd no faks and email,hehe.
oh jadi aman ya pak. nti kira2 klo one day mo reedem ya istilahnya:) gak dipersulit kan ya? ampun deh klo mesti ke kantorx segala karena dipersulit. keuntunganx bisa2 abis di tiket donk, hahaha
Kalo risiko kehilangan sih pasti ada sih, hehehe. Tapi MI nya harusnya udah terbiasa. Untuk pencairan sebaiknya konfirm aja dulu mbak, jgn sampe jadi ribet ntar.
Bagaimana dengan bareksa market place,,,amankah?
Kalo masalah keamanan, jujur saya belum pernah coba beli online di nonbank. Tapi penjualan reksadana online non bank/manajer investasi (eksternal produk) ini sekarang sudah mulai marak di Indonesia, seperti kepunyaannya Indo Premier. Jadi masalah keamanan harusnya juga sudah menjadi fokus penting bagi mereka.
Kalau kita yg di daerah gimana tuch .. kan bank commwelnua gak ada. Sya di bkt sumatra barat. Jd tertarik jg invest di reksadana. Tp dimana ya,
Kalo utk Commbank, bisa buka rekening dan pembelian RD pertama di cab Padang, abis itu semua transaksi dilakukan online. Bisa juga langsung dijadwalkan pembelian melalui autodebit. Tapi untuk pembelian ini ngga harus di bank tertentu sih, udah banyak sekarang bank-bank yang menjual RD dengan nominal investasi terjangkau.
Pak JP syaratnya apa zz,,,kl gk punya npwp gmna mengingat gaji msih umr dki,,
NPWP saat ini sudah menjadi salah satu syaratnya, tapi kalo penghasilan masih di dalam batasan penghasilan tidak kena pajak harusnya ngga apa2 mba. Setau saya terakhir di commbank bisa kok. Kalo di mandiri saya ngga ada update nya, tapi harusnya sama sih 🙂
pak saya mahasiswa berumur 20 tahun yang mempunya ketertarikan untuk berinvestasi di reksadana, boleh saya minta alamat email atau contact bapak untuk ngobrol dan bertanya2 investasi apa yg cocok untuk mahasiswa dan bermodal yang tidak terlalu besar?
terima kasih pak 🙂
Bagus banget nih kalo masih kuliah udah berpikir ttg investasi 🙂 Boleh mas, ke juniorplannerindo@gmail.com aja
saya punya reksadana di mandiri.. dulu tiap bulan selalu ada laporan (via pos) dari pihak mandiri mengenai reksadana saya. kebetulan tiap bulan saya autodebet. tapi sudah hampir setahunan tidak ada laporan. bagaimana cara cek reksadana milik saya?
Baiknya ke cabang aja mba, karena saya ngga yakin info nya bisa diperoleh dari callcentre
halo, mau tanya apa ketentuan tentang pembelian reksadana di mandiri itu sampai sekarang masih harus beli di cabang langsung ya, apa masih belum pakai sistem online kah? untuk pencairan RD apa kedua bank itu masih mengharuskan kita utk datang langsung ke cabang juga walaupun commbank sistemnya online? terima kasih 🙂
Utk mandiri sayangnya per hari ini masih harus ke cabang, belum ada onlinenya. Utk pencairan di commbank sudah bisa via online. Update mengenai hal ini bisa disimak di https://catatankeluargamuda.com/bank-penjual-reksadana-terbaik/ 🙂
Cara membeli rd langsung aja datang ke bank comonwealth ya mas
Yes, untuk awal tinggal datang aja untuk buka account
Terima kasih banyak ilmunya mas.
Saya mau tanya, lebih untung buka reksadana melalui bank? cth: Commonwealth, BCA, Mandiri, Panin, dll, atau secara online seperti dari web http://www.schroders.com, http://www.bareksa.com, webnya DIM, dll?
Apakah bank2 tsb menambahkan fee untuk keuntungan mereka saat kita akan beli maupun jual? Terima Kasih
Nah pas banget nih dengan tulisan terbaru ttg biaya-biaya investasi reksadana, hehehe. Coba baca2 di https://catatankeluargamuda.com/cermat-menghitung-biaya-investasi-reksa-dana/ dulu ya, tulisan dari orang manajer investasinya langsung. Nanti kita diskusi lagi jika ada yg kurang jelas 🙂
“Sebagai catatan dan supaya tidak bingung, semua biaya reksa dana ini sudah termasuk dalam perhitungan nilai aktiva bersih (NAB) per unit reksa dana. Jadi nilai NAB per unit yang tercantum di koran atau di laporan reksa dana bulanan kita sudah dipotong biaya-biaya ini.”
—untuk memastikan supaya tidak ada salah tafsir, jadi jumlah uang yang tertera di porto kita sudah net yang menjadi milik kita tanpa ada pajak2/potongan2 lagi ya?
“Pembelian reksa dana melalui agen penjual memiliki kelebihan dalam hal lebih hemat waktu dan tenaga karena akses lebih mudah dan dibantu teknologi yang semakin canggih.
Sedangkan keunggulan pembelian reksa dana melalui manajer investasi adalah biaya yang relatif lebih rendah tapi memerlukan korespondensi melalui email atau telepon dan tidak semua manajer investasi menjual reksa dana kepada investor ritel secara langsung.”
—tapi saya liat justru online lebih mudah, karena tinggal transfer tiap mau beli maupun jual, melalui bank harus datang dulu isi form + antri + biaya matrei + bayar parkir + tidak semua daerah memiliki agen ++ yang lain. Apakah memang begitu pak?
Saya balas satu per satu ya mas 🙂
1. Mengenai uang tertera di porto, iya betul nilainya sudah net. Kecuali produk yang digunakan masih membebankan fee saat akan melakukan penjualan.
2. Iya betul. Sesuai dengan kutipannya, pembelian melalui agen penjual memiliki kelebihan dalam hal hemat waktu dan teknologi. Berbeda jika belinya lewat manajer investasi.
Agen penjual yang dimaksud adalah bank dan agen online. Memang beberapa bank masih mengharuskan pembelian lewat teler. Seperti yang saya bahas disini, beli dan jual RD di commbank bisa dilakukan via online. Hanya perlu datang 1x saat pembukaan account saya.
Lewat MI pun sebenarnya sudah bisa secara online dari dulu, namun kekurangannya pilihan RD terbatas pada RD milik MI yang bersangkutan.
Mas kalo reksadana apa tiap bulan dia mengambil uang dari tabungan tidak bisa sekaligus kita stor seumpamanya 50 jutaan
Pernah saya di tawari simpan uang di bank dalam 3 tahun baru cair
Reksadana itu defaultnya kita bisa membeli kapan saja dengan nominal berapa saja (sesuai minimal investasi masing2 produk). Fasilitas autodebit dari tabungan itu hanya tambahan dari bank biar kita bisa disiplin berinvestasi. Para financial planner pun umumnya menyarankan agar investasi di reksadana (khususnya RD saham) dilakukan bertahap dalam periode tertentu untuk meminimalisir risiko fluktuasi harga.
Mengenai pencairan pun reksadana lebih fleksibel karena bisa dicairkan kapan saja. Namun kadang ada ada fee yg harus dibayarkan jika pencairan dilakukan dlm periode tertentu.
Hi Mas,
kalau mau beli RD via Manajer Investasi caranya bagaimana?
Kalo itu gampang, tinggal kontak aja ke MI yang diinginkan 🙂
halo mas,
saya mau tanya. 3 hari yang lalu saya ke bank mandiri untuk membeli reksadana saya sudah mengisi formulir dan menjawab soal serta tanda tangan materai. setelah itu cs di bank tersebut memberitahu saya untuk menunggu konfirmasi via email tapi sampai saat ini blm ada konformasi apa2 .. saya mau tanya mas normalnya berapa lama saya mendapat konfirmasi reksadana saya dari bank tersebut ?
Saya kurang tau dengan detail aturan di bank tsb saat ini. Waktu dulu seingat saya pembelian bisa langsung dilakukan saat sudah menyelesaikan admin pendaftaran dll. Mungkin bisa coba hub cabang tsb lagi utk konfirmasi.
Dear JrPlanner, salam kenal!
Terimakasih untuk tulisan yang bermanfaat ini!
Pertanyaan saya :
– Simpang-siur tentang apakah RD dilindungi Pemerintah?
– Saya tertarik invest RD, namun saya masih pemula dan ingin memulai dengan RD resiko rendah atau menegah. sebaiknya saya beli di Bank atau Supermarket online?
– Apakah pencairan dana sebelum jatoh tempo dikenakan biaya tambahan?
Danke!
Halo mas. Saya coba jawab ya:
RD adalah produk investasi dan tidak dijamin oleh Pemerintah. Jadi menjadi penting bagi kita utk paham mekanisme dan risikonya sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk.
Utk memulai bisa dgn produk reksadana pasar uang. Dan kalo saya pribadi lebih menyarankan untuk beli melalui bank di awal2, karena kita bisa nanya2 lebih detail ke CSO.
Utk biaya pencairan tergantung produk2 masing2, ada informasi kok di masing2 produknya.
Semoga menjelaskan ya.
Pak menurut bapak lebih menguntungkan nabung dolar atau nabung dalam bentuk reksadana,karena selisih nilai dollar ke rupiah cukup menguntungkan bagi saya
Ini tergantung tujuan nabungnya buat apa. Karena kurang apple to apple juga membandingkan nabung valas dgn reksadana yg jenisnya ada beberapa 🙂 Gampangnya kalo memang ada kebutuhan akan dollar di masa mendatang, bisa dipertimbangkan utk menabung dlm dollar atau menggunakan RD dollar.
Sebenarnya tujuannya untuk beli rumah.karena ngarep masukin gaji yg masi standar dlm deposito rasanya tidak mungkin kalo tidak ditambah punya pendapatan lain.membaca ulasan bapk saya jadi tertarik utk ikut reksadana,tapi masi ragu krn resikonya cukup tinggi dan jangka waktu kembalinya keuntungan mungkin bisa 2 tahun lebih,belum ditambah dengan biaya2 lainnya,minta dikoreksi jika saya salah. Jika saya mau memulai nabung reksadana,jenisnya apa?sebaiknya di bank mana?uang yang harus ditabung brp?minta penjelasannya,terimakasih
Jika berbicara risiko, sangat tergantung produk reksa dana apa yang dibeli. Ada RD pasar uang dengan risiko rendah sampai dengan RD saham yang risikonya lebih tinggi. Untuk memilih mana yg tepat harus berbalik kepada profil risiko dan kapan dana tersebut ditargetkan akan digunakan. Biaya2 untuk reksa dana sangat rendah kok, paling banter kena 2% saat beli. Kalo beli di marketplace online malah bisa 100% free. Biaya2 yg ada hanyalah biaya pengelolaan dll yg sudah dibebankan dan tidak tercermin lagi di imbal hasil yg dipublikasikan
Minta tolong dong pak bandingin soal deposito commonwealth bank dengan bank-bank yang lainnya gimana dan seperti apa serta saran dari bapak pilih yang mana untuk deposito. Terimakasih
Kalo deposito simply tinggal bandingin bunganya aja 🙂
Pak, saya kan ikut baru ikut RD Mandiri dengan sistem autodebet. Di bulan pertama ada pemberitahuan autodebet. Nah di bulan ke-2 kok tidak ad pemberitahuan tapi pas saya cek rekening berkurang tapi kaget pas baca laporan bulanan jumlah RD saya kok sama 200rb dan tidak ada riwayat pembelian. Itu gimana ya Pak Maksudnya? Apakah laporan RD memang bulanan atau akumulatif karena kalau akumulatif berrti harusnya sldo sya 400 bukan? Terima kasih Pak atas ilmunya. Semoga berkenan berbagi ilmu.
Yes jika sudah dipotong artinya sudah dilakukan pembelian, jadi ada penambahan di reksa dana nya. Ini reksa dana apa? Saran saya coba cek langsung ke Mandiri utk masalah ini. Bisa jadi saat terjadi pembelian bertepatan dengan akhir bulan sehingga belum ada dalam laporan bulanan.
Pak mau nanya apakah untuk pembelian RD pertama kali di commonwealth wajib kekantor Bank tsb? tapi kalau untuk topup bisa melalui online?
Setau saya begitu. Tapi mungkin sudah ada update terbaru ya, lebih pastinya bisa coba kontak online CS nya mas.