Sukuk Tabungan 003 (ST-003): Investasi Untuk Milenial?

Mulai tanggal 1 Februari 2019 sampai dengan 20 Februari 2019, Pemerintah kembali menerbitkan Sukuk Tabungan untuk yang ketiga kalinya (ST-003). Penerbitan ini cuma berjarak 3 bulan dari penerbitan Sukuk Tabungan 002 pada awal November 2018 lalu.

Sukuk Tabungan adalah salah satu dari beberapa instrumen keuangan berbasis utang yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah Indonesia. Dengan sendirinya, sukuk tabungan termasuk dalam kategori instrumen investasi yang aman.

Sebelum membahas tentang ST-003 dan hubungannya dengan investasi untuk milenial, kita bahas dulu sekilas tentang produk Sukuk Tabungan 003 ini. Biar lebih jelas dan paham, terutama untuk yang masih awam terhadap sukuk tabungan maupun instrumen investasi sejenis.

Pengertian Sukuk Tabungan 003

Kata banyak pihak, ST-003 memiliki banyak keunggulan sehingga sangat sayang untuk dilewatkan. Jadi apaan sih Sukuk Tabungan 003 aka ST-003 itu?

#1 ST-003 adalah instumen pembiayaan syariah yang diterbitkan oleh Pemerintah

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) / Sukuk Negara adalah instrumen pembiayaan dan investasi syariah yang diterbitkan dan dijamin oleh Pemerintah.

Terdapat 2 jenis SBSN untuk individu WNI yaitu Sukuk Tabungan dan SukuK Ritel, dengan perbedaan:

Sumber: kemenkeu.go.id

Cukup jelas ya bedanya, terutama di masalah dapat diperdagangkan atau tidak.

#2 Dana ST-003 digunakan untuk pembangunan infrastruktur

Tujuan penggunaan dana dari penawaran sukuk tabungan ST-003 ini antara lain:

  • Membiayai APBN, termasuk membiayai pembangunan proyek-proyek infrastruktur di seluruh Indonesia
  • Memperluas basis investor Surat Berharga Negara di pasar domestik Menyediakan alternatif instrumen investasi ritel yang berbasis syariah
  • Mendukung pengembangan pasar keuangan syariah di tanah air
  • Mendorong transformasi masyarakat menuju investment-oriented society

#3 ST-003 Memiliki tingkat imbal hasil kompetitif

ST-003 memiliki imbal hasil sebesar 8.15%. Jika dibandingkan dengan deposito tentunya angka ini sedikit lebih menarik, apalagi dengan pertimbangan pajak atas bunga obligasi yang lebih kecil (15%) dibandingkan bunga deposito (20%).

Angka 8.15% ini ditentukan Pemerintah dengan formulasi pemberian spread 215 bps di atas BI 7 Days Repo Rate (saat ini, BI 7 DRR berada di posisi 6%). Kuponnya akan meningkat bila BI 7 DRR naik, tetapi tidak akan ikut turun bila BI 7 DRR turun.

Sumber: kemenkeu.go.id

Besaran imbal hasil ST-003 sebesar 8.15% ini sama dengan imbal hasil SBR-005 yang bulan lalu juga ditawarkan oleh Pemerintah kepada masyarakat umum.

#4 ST-003 memiliki fasilitas early redemption

Sukuk Tabungan adalah produk investasi yang tidak dapat diperjualbelikan, namun terdapat fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption), yang memungkinkan investor menerima sebagian pelunasan pokok Sukuk Tabungan sebelum jatuh tempo.

Fasilitas ini hanya dapat dimanfaatkan oleh investor dengan minimal kepemilikan Rp 2 juta di setiap Mitra Distribusi. Jumlah maksimal yang dapat diajukan untuk early redemption adalah 50% dari total kepemilikan investor.

#5 ST-003 dijual melalui 13 Mitra Distribusi

Berikut mitra distribusi ST-003 yang meliputibank umum syariah, bank umum konvensional, perusahaan efek, perusahaan efek khusus (digital) dan juga perusahaan fintech (peer-to-peer lending).

Saat ini ada 13 mitra distribusi yang berpartisipasi, bertambah dari 11 mitra saat penerbitan ST-002 lalu.

Sumber: kemenkeu.go.id

ST-003: Instrumen investasi untuk milenial?

Bisa jadi benar kata orang bahwa instrumen investasi yang memberikan imbal hasil menarik dan juga dijual secara online pasti menjadi favorit milenial. Coba kita lihat beberapa data dari dunia pasar keuangan Indonesia belakangan ini.

#1 Investor milenial memborong setengah SBR-005

Berdasarkan data pembeli SBR-005 bulan lalu, dari total dana masuk sebesar Rp 4,006 triliun, sekitar 50,61% nya diborong oleh masyarakat yang tergolong milenial.

Biar sama pemahamannya, kelompok milenial disini didefinisikan sebagai orang-orang yang lahir di periode antara tahun 1980-2000 (kisaran usia 19-39 tahun).

Jumlah ini meningkat lumayan pesat dari data investor pada penawaran SBR-004 dimana saat itu investor golongan milenial masih tercatat sebanyak 40.99%.

#2 Investor milenial berdasarkan data penerbitan surat utang Pemerintah

Saat penerbitan SBR-003 di bulan Mei 2018, 36.72% investornya merupakan kalangan milenial. Saat penerbitan SBR-004 di September 2018, terjadi sedikit peningkatan ke level 40.99% dari total investor (data hasil penawaran SBR-005 harian Kontan).

Pada penerbitan ST-002 November 2018 lalu, jumlah investor milenal tercatat sebanyak 44.61%, kembali mengalami peningkatan dibanding komposisi investor milenial yang masuk di SBR-004.

Kesimpulan kasarnya, investor usia milenial mulai banyak menunjukkan ketertarikan dan mulai berani memutarkan uangnya pada instrumen investasi berbasis utang pemerintah sepanjang tahun 2018 lalu dan di awal tahun 2019.

#3 Perkembangan investor Indonesia berdasarkan pertumbuhan SID

Bagi yang sudah terbiasa dengan investasi di pasar modal tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah SID.

SID adalah single investor identification yang merupakan jumlah gabungan investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan afek lainnya yang tercatat di KSEI (PT Kustodian Sentral Efek Indonesia).

Dengan menggunakan ketegori investor milenial yang sama dengan pembahasan di atas, maka dari total 1.6 juta SID pada tahun 2018, sekitar 65.15% diantaranya adalah generasi milenial.

Lebih hebatnya lagi, sebagian besar dari investor milenial tersebut (39.72% dari total SID) berusia kurang dari atau sama dengan 30 tahun.

Jumlah investor ini meningkat lebih dari 10% sepanjang 2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Artinya? Semakin banyak investor milenial yang mulai melek investasi dan berani terjun berinvestasi di pasar keuangan Indonesia.

Kembali ke pertanyaan awal, apakah ST-003 adalah instrumen investasi untuk milenial?

Bisa jadi. Melihat pada pertumbuhan jumlah investor milenial di produk surat berharga negara dalam 1 tahun terakhir dan juga peningkatan komposisi usia milenial dari catatan SID, sepertinya ST-003 juga akan menjadi sebuah instrumen yang akan diserbu oleh kalangan milenial ini.

Ditambah lagi dengan mulai banyaknya mitra distribusi berbasis teknologi informasi yang ikut berpartisipasi, dengan sendirinya makin memudahkan investor usia milenial untuk mengakses produk ST-003 ini.

Generasi milenial selalu identik dengan kemapuan penguasaan teknologi informasi yang tinggi dan mencintai segala proses yang bersifat praktis. Jalur investasi melalui kanal digital tentunya menjadi satu hal yang tepat untuk menjangkau kalangan ini.

Dari sisi imbal hasil, level minimal 8.15% yang ditawarkan oleh ST-003 ini cukup kompetitif dengan periode yang tidak terlalu panjang (2 tahun). ST-003 dengan sendirinya menjadi sarana diversifikasi yang cukup tepat bagi yang terbiasa menabung dalam produk perbankan.

Dari segi risiko, ST-003 menawarkan risiko yang rendah (atau bisa dibilang risk-free) karena dikeluarkan oleh negara, sehingga menjadi instrumen yang tepat bagi para investor pemula yang mulai mencoba mengembangkan dana melalui instrumen pasar modal.

Sebagai penutup, mari kita lihat hasilnya nanti di akhir bulan Februari 2019 ini setelah penawaran Sukuk Tabungan 003 berakhir. Selamat berinvestasi.

One Response

  1. Made Gelgel March 23, 2019

Leave a Reply