Tips Perencanaan Keuangan Keluarga: Profil Farash Farich

Perencanaan keuangan keluarga

Perencanaan keuangan keluarga adalah suatu hal yang sangat penting bagi siapapun, namun menjadi unik karena perbedaan kondisi dan profil masing-masing keluarga. Informasi tentang hal ini juga banyak ditemui di media massa, dari tips-tips ringan sampai pembahasan detail yang kadang jlimet untuk dipahami masyarakat awam.

Terima kasih kepada teman-teman yang menilai bahwa materi di blog ini gampang dipahami karena menyajikan informasi dari sudut pandang pribadi dan berdasarkan pengalaman sendiri sehingga mudah untuk dipraktekkan.

So, karena pengalaman pribadi saya juga terbatas, maka mulai bulan ini saya meminta beberapa teman untuk juga sharing tentang pengamalan-pengalaman pribadi mereka dalam perencanaan keuangan. Tenang saja, walaupun teman tapi tetap diseleksi sesuai kompetensi, hehehe…

Sharing ini akan berasal dari semua kalangan, baik itu kalangan profesional, karyawan swasta, pegawai negeri, wirausahawan ataupun lainnya yang saya anggap menarik, inspiratif dan bermanfaat untuk kita semua.

Sebelumnya saya pernah menulis profil investasi dari (alm.) asisten rumah tangga di rumah mertua saya, untuk memberikan semangat buat kita sebagai keluarga muda untuk memikirkan mengenai investasi bagi masa depan keluarga.

Profil: Farash Farich

 

Setelah berkarir sebagai konsultan dan bankir, Farash mulai masuk ke dunia pasar modal Indonesia dan saat ini menjabat sebagai Head of Investment di PT Asanusa Asset Management, salah satu manajer investasi yang menerbitkan produk reksadana di Indonesia.

Sebelumnya Farash juga sudah pernah menyumbangkan tulisan tentang biaya investasi reksa dana di blog ini.

Berikut profil perencanaan keuangan Farash, beserta pandangan beliau mengenai proyeksi investasi khususnya reksa dana di masa depan.

#1 Bagaimana proyeksi investasi reksadana di 2017?

Proyeksi investasi di reksa dana tentunya tidak dapat dipisahkan dengan proyeksi aset kelas yang mendasari reksa dana tersebut karena reksa dana bukanlah aset kelas tersendiri. Contoh aset kelas misalnya saham, obligasi, deposito/pasar uang, emas, properti dll.

Oleh karena itu proyeksi investasi reksa dana saham kurang lebih akan sejalan dengan proyeksi investasi pasar saham, begitu juga reksa dana pendapatan tetap yang akan sejalan dengan pasar obligasi dan seterusnya.

Ramalan paling AKURAT mengenai nilai atau kinerja reksa dana, pasar saham, pasar obligasi dan pasar uang di tahun 2017 adalah bahwa PASTI akan BERFLUKTUASI.

Ramalan paling AKURAT mengenai nilai atau kinerja reksa dana, pasar saham, pasar obligasi dan pasar uang di tahun 2017 adalah bahwa PASTI akan BERFLUKTUASI.

Memang tingkat fluktuasi nilai tersebut akan tergantung dengan jenis aset kelasnya tadi. Misalnya reksa dana saham lebih fluktuatif dibandingkan reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran serta reksa dana pasar uang. Reksa dana pendapatan tetap pun seringkali mengalami pergerakan yang sangat fluktuatif.

Proyeksi jangka pendek vs investasi jangka panjang

Oleh karena itu sebaiknya investor, baik ritel maupun institusi, tidak menghabiskan waktu menganalisa proyeksi investasi jangka panjang, seperti saham atau reksa dana saham, obligasi atau reksa dana obligasi, untuk jangka pendek.

Karena dalam jangka pendek aset investasi jangka panjang bergerak dengan acak (rambang/random).

Namun dalam jangka panjang, aset investasi jangka panjang akan bergerak relatif sejalan dengan perkembangan fundamental bisnis dan valuasinya. Sehingga proyeksi yang relevan untuk investasi jangka panjang tersebut adalah proyeksi jangka panjang.

Satu-satunya proyeksi investasi 2017 yang dapat diberikan komentar adalah pasar uang atau reksa dana pasar uang karena umur aset investasinya jangka pendek dan digunakan untuk tujuan investasi jangka pendek. Sehingga nilainya relatif tidak fluktuatif dalam jangka pendek tersebut.

Proyeksi kinerja reksa dana pasar uang 2017

Pasar uang terdiri dari deposito perbankan dan obligasi dengan jatuh tempo di bawah satu tahun. Saat ini, bunga deposito perbankan berkisar antara 5.0% hingga 6.5% (setelah dipotong pajak). Untuk kinerja reksa dana pasar uang berkisar 6.0% hingga 7.5% (setelah dipotong pajak). Diharapkan selama tahun 2017 kinerja ini tidak berubah banyak.

Diharapkan kinerja reksa dana pasar uang akan berkisar antara 6.0% hingga 7.5% (setelah dipotong pajak) di akhir 2017.

Proyeksi kinerja reksadana saham dan pendapatan tetap

Kinerja IHSG 10 tahun terakhir sekitar 14% (termasuk dividen) dan imbal hasil Surat Utang Negara 10-tahun adalah 6.5% saat ini. Sehingga proyeksi hasil investasi jangka panjang yang tidak berlebihan berkisar 14-15% untuk saham atau reksa dana saham dan 6.5%-8% untuk pendapatan tetap atau reksa dana pendapatan tetap.

Proyeksi hasil investasi jangka panjang untuk saham dan reksa dana saham yang tidak berlebihan berkisar di 14%-15%.

Dan 6.5%-8% untuk pendapatan tetap atau reksa dana pendapatan tetap.

#2 Bagaimana konsep perencanaan keuangan di keluarga dan profil investasi pribadi?

Saya dan istri dalam hal investasi berbagi tugas. Jadi kita semacam co-fund managers yang mengelola investasi keluarga.

Investasi dengan reksa dana dan instrumen pasar modal

Istri saya lebih fokus manajemen investasi dan keuangan untuk kebutuhan operasional keluarga untuk jangka pendek dan menengah. Misalnya kebutuhan belanja sehari-hari bulanan, uang sekolah bulanan anak, uang sekolah tahunan anak, dan sebagainya. Sehingga investasinya lebih banyak di instrumen pasar uang dan reksa dana campuran.

Sedangkan saya lebih fokus mengelola investasi untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang keluarga. seperti dana pensiun, biaya untuk liburan besar, biaya renovasi rumah jangka panjang, dll. Sehingga investasinya lebih banyak di instrumen saham dan reksa dana campuran.

Tips berinvestasi di instrumen pasar modal dan lainnya

Banyak produk investasi selain reksa dana dan instrumen pasar modal yang dapat dipertimbangkan investor. Deposito adalah salah satu produk investasi, begitu juga emas, properti, saham non-publik, memberikan pinjaman kepada orang lain, dsb.

Namun hal utama yang perlu diperhatikan dalam mencari investasi terbaik adalah:

  1. Paham dan merasa nyaman dengan risiko dan potensi imbal hasil yang ditawarkan.
  2. Disiplin melakukan investasi secara berkala terlepas dari kondisi pasar keuangan seperti apa (seperti menabung tiap akhir bulan secara rutin; misalnya konsep yuk nabung saham)
  3. Harus dapat menyesuaikan jangka waktu produk investasi yang dipilih dengan kebutuhan yang akan dipenuhi; misal produk investasi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan investasi jangka panjang, produk investasi jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan investasi jangka pendek.

[SIMAK: Mau tau aspek apa saja yang penting untuk diketahui dalam berinvestasi? Baca di 3 Aspek Terpenting Dalam Berinvestasi

#3 Sebagai keluarga muda, bagaimana strategi investasi yang disarankan untuk membesarkan anak?

Perencanaan keuangan keluarga dalam mengelola investasi untuk membayar kebutuhan tertentu di masa depan, seperti kebutuhan pendidikan anak, biasanya dibuat suatu simulasi perhitungan beserta asumsinya. Antara lain asumsi nilai kebutuhan tersebut di masa depan, jumlah investasi berkala yang harus dilakukan dan nilai imbal hasil dari instrumen investasi yang dipilih.

Contohnya, bila uang untuk masuk SD saat ini Rp 20 juta dan anak kita akan masuk SD pada 6 tahun lagi. Enam tahun lagi biaya masuk SD menjadi Rp 35 juta (asumsi kenaikan 10% per tahun).

Untuk mencapai Rp 35 juta pada tahun ke-6 kita perlu berinvestasi sekitar Rp 254 ribu per bulan di reksa dana saham dengan asumsi imbal hasil 20% per tahun.

Dari contoh diatas terlihat paling tidak ada dua asumsi yang tidak dalam kontrol kita, yaitu asumsi kenaikan biaya masuk SD per tahun dan asumsi imbal hasil reksa dana saham.

Misalnya ternyata biaya kenaikan SD yang terjadi 15% per tahun, bukan 10% seperti asumsi, maka pada tahun ke-6 biaya masuk SD menjadi Rp 46 juta, sedangkan uang hasil investasi kita hanya Rp 35 juta (kurang Rp 11 juta).

Contoh lain, bila ternyata kenaikan biaya SD yang terjadi 15% per tahun dan imbal hasil investasi reksa dana saham hanya Rp 15% per tahun (bukan 20% seperti asumsi), maka pada tahun ke-6 biaya masuk SD menjadi Rp 46 juta dan uang hasil investasi hanya Rp 30 Juta (kurang Rp 16 juta).

Untuk menjaga agar tidak terjadi kekurangan seperti pada contoh diatas, ada baiknya investor melakukan investasi rutin yang lebih besar dari perhitungan awal. Jumlah investasi rutin ini yang ada dalam kontrol investor dan dapat diatur untuk mengurangi dampak buruk realisasi dua faktor lain yang tidak dalam kontrol investor.

(Catatan: Investor perlu berinvestasi rutin sekitar dua kali lipat dari perhitungan awal agar tidak kekurangan uang pada tahun ke-6 bila realisasi kenaikan biaya masuk SD 15% per tahun dan realisasi imbal hasil investasi reksa dana hanya 15% per tahun).

#4 Apakah tips bagi nasabah retail untuk melakukan investasi di reksadana, khususnya bagi para keluarga muda yang baru mulai mengenal investasi?

No free lunch

Semua peluang investasi pasti ada risikonya. Bahkan istilah risk free asset di buku teori keuangan juga tidak sepenuhnya akurat. Nasabah tinggal mencari investasi yang kombinasi imbal hasil vs risikonya dirasa pas bagi dirinya. Pertimbangan mengenai biaya investasi juga termasuk disini.

Too good to be true

Bila ada tawaran investasi dengan potensi imbal hasil yang sangat bagus maka investor harus lebih hati-hati. Bahkan tawaran semacam ini harus jadi warning sign awal bahwa kita harus lebih teliti tentang aspek keamanan investasinya.

Misal ada pihak yang menawarkan produk investasi (apapun bentuk dan namanya) dengan keuntungan tetap 1% per hari atau 10% per bulan, dan seterusnya.

[BACA JUGA: Tips untuk menghindari investasi bodong]

Fear and greed

Fear: orang biasanya semakin takut berinvestasi pada saat ada berita koreksi besar di pasar modal seperti di tahun 2008 atau 2013. Seperti harga saham anjlok 50%, harga obligasi turun 20%, dst.

Padahal justru seharusnya investor dapat berinvestasi lebih banyak dari biasanya, pada produk yang baik, pada situasi ini karena harga-harga sedang murah (ibaratnya mirip midnight sale di mall).

Greed: Sebaliknya pada saat harga-harga naik signifikan di pasar modal orang biasanya berusaha ikut investasi sebanyak-banyaknya agar tidak ketinggalan “kereta”. Contoh kenaikan harga properti dan saham perusahaan properti di tahun 2012 hingga awal 2013.

Padahal seharusnya Investor lebih berhati-hati pada situasi ini karena harga-harga sudah mahal dan memiliki risiko untuk melambat, stagnan atau berbalik arah.

#5 Bisa diceritakan sedikit tentang bagaimana cara berinvestasi di reksa dana terbitan Asanusa?

Nasabah dapat mempelajari produk-produk reksa dana kami di website www.asanusa.com dan menghubungi tim marketing kami di +62215153180 atau email ke marketing@asanusa.com. Kemudian tim kami dapat memberi penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing produk dan membantu nasabah untuk memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhannya.

 

Korespondensi untuk pembelian reksa dana dapat dilakukan melalui email, telepon, pertemuan langsung atau media lain yang paling nyaman bagi nasabah.

Jika ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai portofolio reksa dana, strategi investasi, perencanaan keuangan atau hal lain terkait, nasabah dapat mengirimkan email ke tim investasi kami (farash.farich@asanusa.com). Tim investasi kami akan dengan senang hati berdiskusi dan memberikan pendapat profesionalnya kepada nasabah.

Kami juga melakukan kerja sama penjualan produk reksa dana Asanusa Asset Management melalui IPOTGO untuk memberikan pilihan cara bagi nasabah dalam membeli produk kami.

Selain menyediakan produk reksa dana untuk investor ritel, Asanusa Asset Management juga mengelola dana investasi milik nasabah institusi melalului reksa dana. Institusi seperti dana pensiun, asuransi, yayasan kesehatan dan bank adalah contoh institusi yang rutin menempatkan dana investasinya di reksa dana.

Dengan berinvestasi di reksa dana, institusi ini mendapatkan pengembalian investasi untuk membayar kebutuhan operasinya seperti membayar uang pensiun, membayar klaim kesehatan, membayar klaim asuransi jiwa atau membayar kewajiban kepada deposan, dan lain sebagainya.

Selain karena dikelola oleh professional yang ahli di bidang investasi pasar modal, reksa dana juga memiliki tingkat pajak yang lebih rendah (5%) untuk kupon dan capital gain dari investasi obligasi (termasuk ORI dan Sukuk Ritel).

Bandingkan bila investasi obligasi tersebut dipegang langsung oleh nasabah ritel atau institusi (catatan hanya dana pensiun yang memiliki tingkat pajak lebih rendah dibandingkan reksa dana untuk investasi di obligasi yaitu 0%).

Penutup

Sekian sharing singkat tentang tips perencanaan keuangan keluarga dari sudut pandang pribadi Farash Farich, seorang kepala keluarga dan juga seorang manajer investasi di pasar modal Indonesia.

Semoga bisa berguna dan menjadi masukan bagi kita semua.

 

Image: http://www.secveritas.com

2 Comments

  1. Kartes April 28, 2017
    • Farash Farich April 29, 2017
  2. Pingback: Sruthi Pathak Bangalore Female Escorts August 19, 2018

Leave a Reply